Ada anggapan yang salah mengenai seorang wirausahawan. Seringkali wirausaha dipersepsikan menjadi monopoli etnis atau suku tertentu. Di Indonesia misalnya dikuasai oleh etnis Bugis, Padang atau Tionghoa saja. Seolah-olah seorang wirausahawan sukses hanya milik dari suku tersebut. Atau ada persepsi lain bahwa wirausahawan sukses hanya lahir dari orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi atau gagal dalam bidang akademik. Sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat
dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
·
Disiplin
Dalam melaksanakan
kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti
dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap
tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina
dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam
alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih
keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas
pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.
Wirausahawan harus taat asas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya
adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
·
Komitmen
Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu
hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang
lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada
kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat
dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain
terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen,
kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian
bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga
komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang
akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen,
dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target
perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
·
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang
kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat
kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk
(barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan,
kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai
segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan
olehwirausahawan.
·
Kreatif
dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang
wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi
oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda
dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak
dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius
yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah
dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
·
Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang
tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan
pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus
dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap
mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya
·
Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang
tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang
rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang
berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, objektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan
kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
Demikian beberapa karakter wirausahawan yang saya bahas di blog ini. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar