Teori masuknya Hindu Budha ke
Indonesia yang dikemukakan para ahli sejarah umumnya terbagi menjadi 2
pendapat. Pendapat pertama menyebutkan bahwa dalam proses masuknya kedua agama
ini, bangsa Indonesia hanya berperan pasif. Bangsa Indonesia dianggap hanya
sekedar menerima budaya dan agama dari India. Proses masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia, sering disebut penghinduan. Pada dasarnya istilah ini sebenarnya kurang tepat, karena disamping agama Hindu, masuk pula agama Budha. Proses ini terjadi didahului adanya hubungan Indonesia dengan India, sebagai akibat perubahan jalur perdagangan dari jalur tengah (sutera) berganti ke jalur pelayaran (rempah-rempah. Hal ini didasarkan bukti peninggalan arca dan prasasti di Indonesia. Sedangkan di India terdapat karya sastra, diantaranya kitab Jataka, Ramayana dan Raghuwamsa. Kitab Jataka berisi kisah perjalanan Budha yang menjumpai Swarnabhumi.
Ada 3 teori yang menyokong pendapat ini yaitu teori Brahmana, teori Waisya, dan teori Ksatria. Pendapat
kedua menyebutkan bahwa banga Indonesia juga bersifat aktif dalam proses
penerimaan agama dan kebudayaan Hindu Budha. Dua teori yang menyokong pendapat
ini adalah teori arus balik dan teori Sudra.
1. Teori Brahmana oleh Jc.Van Leur
Teori
Brahmana adalah teori yang
menyatakan bahwa masuknya Hindu Budha ke Indonesia dibawa oleh para Brahmana
atau golongan pemuka agama di India. Teori ini dilandaskan pada
prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu Budha di Indonesia pada masa
lampau yang hampir semuanya menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Saksekerta. Di
India, aksara dan bahasa ini hanya dikuasai oleh golongan Brahmana.
Selain itu, teori masuknya Hindu
Budha ke Indonesia karena peran serta golongan Brahmana juga didukung oleh
kebiasaan ajaran Hindu. Seperti diketahui bahwa ajaran Hindu yang utuh dan
benar hanya boleh dipahami oleh para Brahmana. Pada masa itu, hanya orang-orang
golongan Brahmana-lah yang dianggap berhak menyebarkan ajaran Hindu. Para
Brahmana diundang ke Nusantara oleh para kepala suku untuk menyebarkan
ajarannya pada masyarakatnya yang masih memiliki kepercayaan animisme dan
dinamisme.
2. Teori Waisya oleh NJ. Krom
Teori
Waisya menyatakan bahwa terjadinya
penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia adalah berkat peran serta golongan
Waisya (pedagang) yang merupakan golongan terbesar masyarakat India yang
berinteraksi dengan masyarakat nusantara. Dalam teori ini, para pedagang India
dianggap telah memperkenalkan kebudayaan Hindu dan Budha pada masyarakat lokal
ketika mereka melakukan aktivitas perdagangan. Karena pada saat itu pelayaran
sangat bergantung pada musim angin, maka dalam beberapa waktu mereka akan
menetap di kepulauan Nusantara hingga angin laut yang akan membawa mereka
kembali ke India berhembus. Selama menetap, para pedagang India ini juga
melakukan dakwahnya pada masyarakat lokal Indonesia.
3. Teori Ksatria oleh C.C. Berg,
Mookerji, dan J.L. Moens
Dalam teori Ksatria, penyebaran
agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada masa lalu dilakukan oleh
golongan ksatria. Menurut teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia satu ini,
sejarah penyebaran Hindu Budha di kepulauan nusantara tidak bisa dilepaskan
dari sejarah kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui bahwa
di awal abad ke 2 Masehi, kerajaan-kerajaan di India mengalami keruntuhan
karena perebutan kekuasaan. Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di
kerajaan-kerajaan yang kalah perang pada masa itu dianggap melarikan diri ke
Nusantara. Di Indonesia mereka kemudian mendirikan koloni dan kerajaan-kerajaan
barunya yang bercorak Hindu dan Budha. Dalam perkembaangannya, mereka pun
kemudian menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama tersebut pada masyarakat
lokal di nusantara.
4. Teori Arus Balik (Nasional)
oleh F.D.K Bosch
Teori arus balik menjelaskan bahwa
penyebaran Hindu Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat
Indonesia di masa silam. Menurut Bosch, pengenalan Hindu Budha pertama kali
memang dibawa oleh orang-orang India. Mereka menyebarkan ajaran ini pada
segelintir orang, hingga pada akhirnya orang-orang tersebut tertarik untuk
mempelajari kedua agama ini secara langsung dari negeri asalnya, India. Mereka
berangkat dan menimba ilmu di sana dan sekembalinya ke Indonesia, mereka
kemudian mengajarkan apa yang diperolehnya pada masyarakat Nusantara lainnya.
5. Teori Sudra oleh van Faber
Teori Sudra menjelaskan bahwa penyebaran agama
dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia diawali oleh para kaum sudra atau budak
yang bermigrasi ke wilayah Nusantara. Mereka menetap dan menyebarkan ajaran
agama mereka pada masyarakat pribumi hingga terjadilah perkembangan terhadap arah kepercayaan mereka yang awalnya animisme dan dinamisme
menjadi percaya pada ajaran Hindu dan Budha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar